Puisi Terakhir....

Matahari telah tenggelam di sudut waktu
Memudarkan bayangan sekitar taman hati
Bayanganmu menjadi bias dalam pantulan sebuah cermin
Dan kau lenyap dalam refleksi cahaya yang menghilang

Aku sampai lupa bayangan takkan pernah sama dengan raga
Aku rancu dengan cahaya lilin di ujung mata
Panas apinya menciptakan fatamorgana pada gurun hati
Sampai akhirnya Tuhan memelukku
Tuhan bilang, aku akan baik-baik saja

Di sudut kenangan aku teringat sepenggal puisi darimu
Kau bilang, sampai saatnya aku siap kau akan menarikku ke atas
Namun lagi-lagi aku terperosok ke lubang yang berbeda
Aku tenggelam dalam pasir hisap kenangan
Dan tak ada lagi tanganmu yang akan menarikku
Apakah mungkin kau hanyalah fatamorgana yang teringat?

Begitu banyak jemari yang ingin menarikku kembali
Tapi tak ada satupun yang genggamannya sehangat dirimu
Atau tanganku yang sudah menjadi beku?
Sampai Tuhan lagi-lagi memelukku
Tuhan mengatakan di sana ada seseorang yang menantiku
Tetapi itu bukan kamu.........

Butuh waktu bertahun-tahun aku berdebat dengan Tuhan
Aku ingin disini dan Tuhan tetap memaksaku ke sana
Akhirnya Tuhanpun menamparku dengan kenyataan
Ia menunjukkan bahwa engkau telah menarik tangan orang lain dari lubangnya

Aku tersentak!!!
Aku seperti baru terbangun dari tidur panjang
Detik-detik yang berlalu tak dapat ku hitung kembali
Aku mengatakan kepada Tuhan untuk memelukku lebih erat lagi
Aku ingin menangis hari ini sampai aku terlelap
Dan ketika aku terbangun aku akan tersenyum dan siap tuk melangkah

Kini aku mulai mencoba melepaskan ikatan-ikatan kenangan itu
Walau butuh seribu tenaga bantuan untuk melawan segala ego
Di ujung langkah kutuliskan sebuah puisi terakhir
Kusisipkan sebuah doa tanpa keegoisan
Lalu kuberbisik pada hati yang sedih,
Mari kita sama-sama temukan kebahagian....... :)

"Happy Birthday Someone"

There are a thousand prayers i'll pray for you, but most importantly i just hope you will always find your happiness.. May Allah always bless you..

By Laras Grahitaningtyas